MASA DEWASA (Perkembangan Peserta Didik)
MASA
DEWASA
- Pendahuluan
Dalam kehidupan pasti mengalami perubahan
fisik emosional yang mungkin tidak kita sadari secara langsung yaitu, dari masa
kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa usia lanjut; dengan banyak tahapan
yang mungkin pasti dilalui, dari segi jasmani maupun rohani banyak perubahan
yang mungkin tidak kita sadari betapa banyak masa-masa yang harus kita lalui,
beberapa masa tersulit yang harus kita jalankan yaitu masa remaja, yang
biasanya dimulai dari usia belasan tahun
dan diakhiri dengan perubahan masa dewasa emosional yang timbul dari
perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas.
Hal itu dipandang sebagai
perkembangan proses psiko-sosial yang terjadi seumur hidup Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat
pendiam, cemberut, dan mengasingkan diri tetapi pada saat yang lain ia terlihat
sebaliknya-periang berseri-seri dan yakin. Perilaku yang sukar ditebak dan
berubah-ubah ini bukanlah abnormal. Itu hanya perlu diprihatinkan bila ia
terjerumus dalam kesulitan, kesulitan di sekolah atau kesulitan dengan
teman-temannya.
Masa
Dewasa biasanya dimulai dari usia 18 atau 19 tahun hingga kurang lebih 40
tahun, mungkin bisa dibilang masa yang paling panjang dalam perjalanannya dan
dimasa dewasa inipun masa yang paling sulit karena dimasa dewasa mungkin kita
harus berinteraksi dengan masyarakat umum atau usia dewasa lainnya. masa awal seseorang dalam menyesuaikan
diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada
masa ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda
seperti peran sebagai suami/isteri dan peran dalam dunia kerja (berkarir);
Secara alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mengalami proses penuaan. Banyak orang merasa takut memasuki masa lanjut usia, karena mereka
sering mempunyai kesan negatif atas orang yang lanjut usia.
Menurut mereka lansia itu
adalah: tidak berguna, lemah, tidak punya semangat hidup, penyakitan, pelupa,
pikun, tidak diperhatikan oleh keluarga dan masyarakat, menjadi beban orang
lain, dan sebagainya. Proses ini tidak dapat dihindari, proses
penuaan tidak dapat dilihat atau diukur hanya dari umur kronologis. Memang pada masa lansia orang
mengalami berbagai perubahan, secara fisik maupun mental. Tapi
perubahan-perubahan ini dapat diantisipasi sehingga tidak datang lebih dini.
Proses penuaan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada sikap dan
kemauan seseorang dalam mengendalikan atau menerima proses penuaan itu.
- Pengertian Dewasa
Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang
individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan pertumbuhannya dan mengharuskan
dirinya untuk berkecimpung dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa
lainnya. Dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, masa dewasa adalah waktu
yang paling lama dalam rentang hidup yang ditandai dengan pembagiannya menjadi
3 fase yaitu; masa dewasa dini, masa dewasa madya, dan masa dewasa lanjut (usia
lanjut).
Masa dewasa biasanya dimulai sejak usia 18 tahun sampai dengan kira-kira
usia 40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan
organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini,
individu akan mengalami perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan
dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan harapan-harapan terhadap perubahan
tersebut.
Saat
telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa mereka; “Saya hidup
dan saya tahu untuk apa,” menggambarkan bahwa di usia dewasa orang sudah
memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup. Dengan kata lain,
orang dewasa nilai-nilai yang yang dipilihnya dan berusaha untuk mempertahankan
nilai-nilai yang dipilihnya.[1]
- Ciri-Ciri
Dewasa
Masa dewasa adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap
pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa ini,
seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda seperti
peran sebagai suami/isteri dan peran dalam dunia kerja (berkarir). Masa dewasa dikatakan
sebagai masa sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk
melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk bias
mandiri. Di bawah ini ada 10 ciri-ciri masa dewasa dini yaitu:[2]
1). Masa Pengaturan (settle down)
Pada masa ini seseorang akan
“mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok, dan memberi
kepuasan permanen. Ketika ia sudah menemukan pola hidup yang diyakini dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan pola-pola prilaku, sikap,
dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.
2). Masa Usia Produktif
Dinamakan sebagai masa produktif
karena pada rentang usia ini adalah masa-masa yang cocok untuk menentukan
pasangan hidup, menikah, dan berproduksi / menghasilkan anak. Pada masa ini
organ reproduksi sangat produktif dalam menghasilkan individu baru (anak).
3). Masa Bermasalah
Masa dewasa dini dikatakan sebagai
masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini dikarenakan seseorang harus mengadakan
penyesuaian dengan peran barunya (perkawinan VS pekerjaan). Jika ia tidak bias
mengatasinya maka akan menimbulkan masalah. Ada 3 faktor yang membuat masa dewasa ini
begitu rumit yaitu;
Pertama; individu tersebut kurang siap dalam
menghadapi babak baru bagi dirinya dan tidak bisa menyesuaikan dengan
babak/peran baru tersebut.
Kedua; karena kurang persiapan maka ia kaget dengan 2
peran/lebih yang harus diembannya secara serempak.
Ketiga; ia tidak memperoleh bantuan dari orang tua
atau siapapun dalam menyelesaikan masalah.
4) Masa
Ketegangan Emosional
Ketika seseorang berumur duapuluhan
(sebelum 30-an), kondisi emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil,
resah, dan mudah memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang sangat
bergelora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan status dalam pekerjaan yang
belum tinggi dan posisinya yang baru sebagai orang tua. Maka kebanyakan akan
tidak terkendali dan berakhir pada stress bahkan bunuh diri. Namun, ketika
sudah berumur 30-an, seseorang akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.
5) Masa Keterasingan Sosial
Masa dewasa dini adalah masa dimana
seseorang mengalami “krisis isolas”, ia terisolasi atau terasingkan dari
kelompok sosial. Kegiatan social dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan
keluarga. Hubungan dengan teman-teman sebaya juga menjadi renggang. Keterasingan
diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat untuk maju dalam
berkarir.
6) Masa Komitmen
Pada masa ini juga setiap individu
mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup,
tanggungjawab, dan komitmen baru.
7) Masa Ketergantungan
Pada awal masa dewasa dini sampai
akhir usia 20-an, seseorang masih punya ketergantungan pada orang tua atau
organisasi/instnasi yang mengikatnya.
8) Masa Perubahan Nilai
Nilai yang dimiliki seseorang ketika
ia berada pada masa dewasa dini berubah karena pengalaman dan hubungan
sosialnya semakin meluas. Nilai sudah mulai dipandang dengan kaca mata orang
dewasa. Nilai-nilai yang berubah ini dapat meningkatkan kesadaran positif.
Alasan kenapa seseorang berubah nilia-nilainya dalam kehidupan karena agar
dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang
telah disepakati. Pada masa ini juga seseorang akan lebih menerima/berpedoman
pada nilai konvensional dalam hal keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi
social ketika ia sudah menikah.
9) Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
Ketika seseorang sudah mencapai masa
dewasa berarti ia harus lebih bertanggungjawab karena pada masa ini ia sudah
mempunyai peran ganda. (peran sebagai orang tua dan sebagai pekerja.
10) Masa Kreatif
Dinamakan
sebagai masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa
yang diinginkan. Namun kreatifitas tergantung pada minat, potensi, dan
kesempatan.
Saat telah menginjak usia dewasa
terlihat adanya kematangan jiwa mereka; “Saya hidup dan saya tahu untuk apa,”
menggambarkan bahwa di usia dewasa orang sudah memiliki tanggung jawab
serta sudah menyadari makna hidup Dengan kata lain, orang dewasa nilai-nilai
yang yang dipilihnya dan berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang
dipilihnya.
- Gejolak yang
Dialami Masa Dewasa
Perubahan Minat
Seseorang ketika ia sudah menginjak
masa dewasa, seseorang akan mengalami pergeseran bahkan pengurangan bobot
minat/keinginan terhadap sesuatu. Hal ini disebabkan karena minat yang sudah
ada pada dirinya sejak masa kanak-kanak atau remaja terkadang sudah tidak
sesuai lagi dengan perannya sebagai orang dewasa selain itu juga bisa
disebabkan oleh minat yang tidak lagi memberi kepuasan seperti semula.
Masa dewasa dini tidak selalu menghilangkan
minat seseorang tetapi juga dapat membuat bobot pada minat yang dimiliki
seseorang bergeser. Ketika usia bertambah, orang biasanya tidak memperoleh
minat baru kecuali bila ia mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan minat
itu.[3]
·
Minat Pribadi; meliputi
penampilan, pakaian & perhiasan, status, symbol kedewasaan, uang dan agama.
Ketika sudah dewasa banyak terjadi perubahan penampilan yang dialami seseorang
seiring dengan perubahan fisiknya. Ia mulai bisa memanfaatkan penampilan
tersebut dan berusaha untuk memperbaiki penampilan. Hal ini dikarenakan
kesadaran bahwa penampilan yang menarik adalah potensi besar dalam meningkatkan
pergaulan. Minat untuk meningkatkan penampilan mulai berkurang menjelang umur
30-an ketika ketegangan dalam pekerjaan dan rumah tangga terasa kuat. Walaupun
usia semakin bertambah namun minat terhadap pakaian dan perhiasan juga ikut
bertambah. Hal ini berhubungan dengan prestise dan nilai seseorang dalam
pergaulan.
·
Minat Rekreasional; Pada
masa remaja bahkan kanak-kanak, orang berekreasi hanya sekedar ikut-ikutan atau
diajak orang lain/keluarga dan hanya berfungsi untuk bermain. Namun pada masa
dewasa apalagi jika sudah menjadi orang tua, orientasi dari rekreasi tersebut
adalah untuk menghilangkan kepenatan setelah lama bekerja.
·
Minat Sosial ; Seperti
telah dijelaskan di awal bahwa masa dewasa dini adalah masa keterasingan sosial
dimana seseorang (suami/isteri) akan merasa sepi karena mereka kehilangan masa
pergaulan yang menyenangkan ketika remaja. Umumnya pergaulan dan kegiatan
mereka lebih terpusat pada keluarga. Peran anggota keluarga menggantikan peran
teman. Mereka harus bisa mencari penyelesaiannya dan berupaya untuk menjalin
tali persahabatan baru dengan lingkungan barunya. Namun pada akhir tigapuluhan
atau pertengahan empatpuluhan, mereka sudah mempunyai banyak teman karean
umumnya minat social mereka sudah berkembang dan stabil. Pada masa dewasa,
minat pribadi akan semakin berkurang dan minat sosial akan semakin bertambah.
- Pengaruh
Positif yang Dialami Masa Dewasa
-
Prestasi
·
Berprestasi pada usia
dewasa madya menurut Werner merupakan suatu gambaran yang positif dari seorang
individu.
·
Pada usia 40 tahun pada
orang-orang normal telah memiliki pengalaman yang cukup dalam pendidikan dan
pergaulan, sehingga mereka telah memiliki sikap yang pasti serta nilai-nilai
tentang hubungan social yang berkembang secara baik.
·
Kondisi keuangan dan
kedudukan social mereka biasanya telah mapan, serta mereka telah memiliki
pandangan yang jelas tentang masa depan dan tujuan yang ingin dicapai.
·
Apabila situasi ini diikuti
dengan kondisi fisik yang prima, maka mereka dapat menyatakan bahwa hidup
dimulai di usia 40 tahun (life begin 40th).
·
Menurut Hurlock yang dapat
dicapai individu di usia dewasa madya, tidak hanya kesuk-sesan secara
financial, melainkan juga dalam hal kekuasaan dan prestise.
·
Biasanya usia pencapaian
terjadi antara 40-50 tahun. Selain itu masyarakat sendiri nampaknya baru
mengakui kemampuan atau prestasi seseorang secara mantap apabila yang
bersangkutan telah memasuki usia dewasa madya.
-
Perubahan Nilai
Nilai
yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa dini berubah karena
pengalaman dan hubungan sosialnya semakin meluas. Nilai sudah mulai dipandang
dengan kaca mata orang dewasa. Nilai-nilai yang berubah ini dapat meningkatkan
kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah nilia-nilainya dalam
kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara
mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati. Pada masa ini juga seseorang
akan lebih menerima/berpedoman pada nilai konvensional dalam hal keyakinan.
Egosentrisme akan berubah menjadi social ketika ia sudah menikah.
-
Hidup Baru
Ketika
seseorang sudah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih bertanggungjawab
karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda. (peran sebagai orang tua
dan sebagai pekerja.
-
Kreatifitas
Dinamakan
sebagai masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa
yang diinginkan. Namun kreatifitas tergantung pada minat, potensi, dan
kesempatan.
-
Komitmen
Pada
masa ini juga setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen. Ia
mulai membentuk pola hidup, tanggungjawab, dan komitmen baru.
- Pengaruh
Negatif yang Dialami Masa Dewasa
-
Pengaruh Personal dan Sosial
Seseorang terlihat belum matang pada usia awal usia dewasa diakibatkan
oleh kegagalannya dalam menguasai beberapa atau sebagian besar dari tugas perkembangan
yang penting pada masa dewasa. Kegagalan dalam menguasai tugas perkembangan
masa dewasa dini dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial seseorang.
Mereka akan selalu merasa kecewa dan tidak puas dengan apa yang dimiliki
dibandingkan dengan orang dewasa seusianya. Beberapa bahaya personal dan sosial
pada masa dewasa diantaranya;
-
Pengaruh Fisik
Bahaya fisik yang paling penting dan paling umum dalam masa dewasa dini
adalah bentuk fisik dan penampilan yang kurang menarik yang mempersulit
penyesuaian diri pribadi dengan kehidupan sosial.
Pengaruh
-
Pengaruh Sosial dan Peran Seks
Mendapatkan suatu kelompok sosial tempat mengidentifikasi diri khususnya
dalam mobilitas sosial dan penerimaan peran seks tradisional merupakan hambatan
kejiwaan yang harus ditanggulangi setiap orang dalam kehidupan pribadi dan
sosial mereka.
- Pembagian
Masa Dewasa
Masa Dewasa
dibagi Menjadi Tiga Bagian[4]
a. Masa Dewasa Awal (masa
dewasa dini/young adult)
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu
suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, priode isolasi
social, priode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai,
kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umurnya
antara 21 tahun sampai 40 tahun.
b. Masa Dewasa madya (middle
adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai enam puluh
tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan social antara lain; masa dewasa
madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri
jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu priode dalam kehidupan
dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih
besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan
perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan social.
c. Masa usia lanjut (masa
tua/older adult)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun
ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya adalah
sebagai berikut; perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, peruban kekuatan
fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam system syaraf,
perubahan penampilan
Pembagian yang
sama dibuat oleh Elizabeth B. Hurlock,[5] dengan
mencermati perubahan – perubahan dan persoalan – persoalan penyesuaian diri
yang terjadi pada orang-orang dewasa yaitu[6] :
- masa dewasa dini; yang dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-p[erubahan fisik dan psikologis yang menyertakan berkurangnya kemampuan reproduktif.
- Masa dewasa madya ; dimulai pada umur 40 tahun sampai 60 tahun, yakni saat menurunnya kemampuan fisik dan psikologis yang jelas nampak pada setiap orang.
- Masa dewasa lanjut; yang dimulai usia 60 tahun samapi kematian. Saat ini kemampuan fisik dan psikologis cepat penurunannya.
- Penyesuaian
Dimasa Dewasa
Pada masa dewasa terjadi banyak perubahan – perubahan baik secara fisik
maupun psikologis. Maka dari itu, orang dewasa akan melakukan penyesuaian –
penyesuaian diri.
- Penyesuaian Pribadi.
Masalah –masalah tertentu yang timbul dalam penyesuaian diri merupakan ciri
dari usia madya pada kebudayaan masa kini. Beberapa dari masalah tersebut lebih
sulit bagi pria, dan beberapa lainnya lebih sulit bagi wanita. Masalah yang
utama dipecahkan dan disesuaikan secara memuaskan selama usia dewasa mencakup
apa saja yang menjadi tugas-tugas perkembangan selama periode ini. Ada beberapa perubahan
pada penyesuaiaan diri, yaitu :
a)
pnyesuaian diri terhadap perubahan
fisik salah satu dari sekian banyak penyesuain yang sulit bagi pria dan wanita
berusia dewasa yang harus dilakukan adalah dalam mengubah penampilan.
Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik terasa sulit karena adanya kenyataan
bahwa sikap individu yang kurang menguntungkan semakin diintensifkan lagi oleh
prilaku social yang kurang menyenangkan terhadap perubahan normal yang muncul
bersama-sama pada tahun – tahun selanjutnya. Perubahan fisik yang terpenting
bagi orang berusia dewasa harus menyesuaikan diri, seperti dibawah ini :
1)
Perubahan dalam penampilan.
2)
Perubahan dalam kemampuan indra.
3)
Perubahan dalam keberfungsian
fisiologis.
4)
Perubahan pada kesehatan.
5)
Perubahan pada seksual.
6)
Dan lain-lain.
b)
penyesuaian diri terhadap
perubahan mental.
Suatu studi dilaporkan oleh Kongres dan Bradway
menyimpulakan bahwa kecerdasan dapt sedikit meningkat pada usia dewasa,
terutama pada mereka yang ditingkat kecerdasannya tinggi. Studi ini dilakukan
terhadap sekelompok kecil orang yang terdiri dari 84 subjek dan mereka diuji
dalam satu tahun penuh, yaitu pada tingkat pra sekolah, sekolah lanjutan, orang
dewasa muda dan akhirnya ketika mereka berusia 39-44 tahun.
Sama seperti anggota temannya, mereka yang IQ-nya
lebih tinggi menunjukkan sedikit perubahan intelektual dari pada orang yang
IQ-nya rendah. Pria menunjukkan peningkatan nilai IQ pada saat mereka menjadi
semakin tau, sedangkan wanita menunjukkan sedikit penurunan. Karen pria secara
mental harus lebih waspada dan siap untuk bersing dalam kerja dari wanita, bersiang
untuk membawakan peran sebagai pengatur rumah.
c)
penyesuaian diri pada minat yang
ebrubah.
Perubahan minat yang ada pada usia dewasa terjadi akibat dari perubahan
tugas, tanggung jawab, kesehatan dan peran dalam hidup. Perubahan minat bagi
para wanita jauh lebih tegas dan konkrit pada usia dewasa dibandingkan pria,
juga konsentrasinya. Perubahan keinginan ini lebih berkesan.
- Penyesuaan Pekerjaan
Pada zaman dahulu, sebagaimana dijelaskan, realtif
hanya sedikit orang yang hidup sampai usia lanjut-dewasa dan hanya sedikit
orang yang tetap bekerja selama sepanjang periode ini. Lebih lanjut lagi,
perubahan dala pola ini kerja dan kondisi yang ada terjadi lebih lambat dari
pada yang terjadi sekarang ini. Maka secara relative hanya sedikit pekerjaan
yang dipengaruhi perubahan demikian dan mereka yang terpengaruh hanya menderita
sedikit.
- Penyesuaian Sosial.
Usia dewasa sering membuat perubahan dalam kehidupan
social.
Sesuaio dengan pasangan yang tanggung jawab keluarganya berkurang dan
status ekonomi mereka lebih meningkat, karena mereka lebih nanyak terlibat
dengan kegiatan social dibandingkan dengan semasa madya. Banyak orang yng berusia
dewasa terutama kaum wanita, menyadari bahwa kegiatan social dapat
menghilangkan kesepian karena anak-anaknya telah dewasa semua dan mulai
berkurang.[7]
Pada kegiatan social
dalam usia dewasa sangat dipengaruhi oleh status social seseorang. Mereka yang
status ekonominya tinggi akan lebih aktif pada masa usia tersebut dibandingkan
mereka yang berstatus rendah.[8]
- Akhir Masa
Dewasa
Akhir masa Dewasa adalah masa
lanjut usia. Secara alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mngalami
proses penuaan. Proses ini tidak dapat dihindari, apapun usaha yang dilakukan.
Di Indonesia usia lanjut adalah mereka yang berumur 60 tahun atau lebih dan
merupakan kelompok penduduk yang menjadi fokus perhatian para ilmuwan,
masyarakat, dan pemerintah belasan tahun terakhir ini. Jumlah usia lanjut terus
meningkat baik di Indonesia
maupun di dunia dan membawa serta berbagai permasalahan yang harus diantisipasi
dan dicarikan jalan keluarnya.
Lanjut usia merupakan suatu kehidupan yang sangat perlu
untuk dipersiapkan, agar dapat menikmati hidup di masa tua dengan
sebaik-baiknya dan lebih dari itu lanjut usia memerlukan kebutuhan emosional
yang lebih besar daripada kebutuhan secara fisik. Secara mental akan ada
perubahan dalam diri seseorang yang menjadi lanjut usia. Perubahan dalam
pengertian kebutuhannya, kematangan berpikirnya, tapi dirinya tidak mengalami
ketuaan. Semangat itulah yang perlu kita siapkan sedini mungkin, supaya sejak
awal kita tidak memiliki rasa tak berguna, rasa tidak mampu melakukan apa-apa,
karena kita lebih banyak/sibuk memikirkan bahwa dirinya tidak berguna.
Tentunya kita semua mempunyai harapan untuk bisa memasuki
tahap akhir dari kehidupan atau masa lanjut usia dengan sebaik-baiknya. Namun
sebagaimana kita ketahui untuk mewujudkan itu segala sesuatunya perlu
dipersiapkan dengan baik. Sebenarnya kita bisa mempersiapkan diri sendiri agar
bisa memasuki usia lanjut dengan nyaman kita harus bisa menerima keterbatasan
kita.
Banyak orang merasa takut memasuki
masa lanjut usia, karena mereka sering mempunyai kesan negatif atas orang yang
lanjut usia. Menurut mereka lansia itu adalah: tidak berguna, lemah, tidak
punya semangat hidup, penyakitan, pelupa, pikun, tidak diperhatikan oleh
keluarga dan masyarakat, menjadi beban orang lain, dan sebagainya. Memang pada
masa lansia orang mengalami berbagai perubahan, secara fisik maupun mental.
Tapi perubahan-perubahan ini dapat diantisipasi sehingga tidak datang lebih
dini. Proses penuaan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada sikap dan
kemauan seseorang dalam mengendalikan atau menerima proses penuaan itu.[9]
3 macam Usia Lanjut secara kronologis,
biologis, dan psikologis. Antara lain :
A.
Umur kronologis. Umur yang
dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang. Ini adalah umur yang
umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.
B. Umur biologis. Umur yang ditentukan berdasarkan kondisi
tubuh. Hal ini dapat terjadi jika seseorang menjadi tua karena ia merasa tua.
C. Umur psikologis. Umur yang diukur berdasarkan sejauh mana
kemampuan seseorang merasakan dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seorang
yang sudah berusia 80 tahun tapi merasa lebih muda dari orang yang di bawah
umurnya.
Dari ketiga macam umur tersebut,
kita tahu bahwa proses penuaan tidak dapat dilihat atau diukur hanya dari umur
kronologis. Ada
beberapa negara menetapkan usia kronologis yang berbeda bagi orang lansia. Di
Indonesia, seseorang dianggap lanjut usia, ketika ia pensiun dari pekerjaannya
pada usia 55 tahun.
Namun, di Amerika Serikat, seseorang
dikategorikan sebagai lansia pada usia 77 tahun, yang didahului masa pra lansia
yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang Jepang kesuksesan justru dimulai pada usia
60 tahun. Dan banyak wanita Jepang yang masih bekerja pada usia 60 tahun ke
atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menetapkan usia 60 tahun
sebagai titik awal seseorang memasuki masa lansia. Karena itu tidak ada tolok
ukur yang jelas kapan seseorang memasuki masa lansia.
Faktor Genetika Faktor ini merupakan
faktor bawaan (keturunan), dan setiap orang memiliki faktor genetika yang
berbeda-beda, yaitu :
·
Penuaan dini.
Orang yang memiliki keturunan penuaan dini harus berwaspada dan berusaha
mencegah efek negatif dari faktor genetikanya.
·
Penyakit turunan.
Orang yang mengidap penyakit turunan seperti penyakit jantung, hipertensi, atau
diabetes harus memperhatikan dan menjaga pola makan serta aktivitasnya.
·
Perbedaan tingkat
intelegensia. Umumnya orang yang memiliki intelegensia tinggi lebih
lambat menjadi tua. Itu karena ia aktif berpikir dan melatih kemampuan
intelektualnya sehingga memperlambat proses penurunan fungsi otak.
·
Warna kulit.
Biasanya orang yang berkulit putih lebih mudah terserang osteoporosis daripada
mereka yang berkulit hitam.
·
Kepribadian.
Orang yang berambisi, bekerja keras, dan dikejar-kejar tugasnya, lebih mudah
tersinggung dan gelisah. Ia sering cepat stres, yang mengakibatkannya rentan
penyakit.
Mental Ada
3 faktor yang mempengaruhi perubahan mental:
o Kepribadian: Orang yang berambisi tinggi dan
selalu dikejar- kejar waktu, akan cenderung cepat stres, gelisah, frustasi, dan
merasa diremehkan pada masa lansianya. Sedangkan orang yang berkepribadian
tenang lebih mudah mensyukuri apa yang mereka terima dan berpikir positif
ketika memasuki masa lansia.
o Sosial: Sikap sosialisasi yang kurang baik dapat
berdampak negatif pada penyesuaian diri lansia. Ia akan bersikap psikopat,
depresi, dan paranoid.
o Budaya: Budaya Barat sering menganggap orang
lansia tidak berguna dan menjadi beban keluarga atau masyarakat saja. Hal ini
mengakibatkan orang lansia memiliki mental negatif. Sedangkan Budaya Timur
lebih menghormati orang tua, dan menganggap mereka sebagai orang yang bijaksana
dan pantas dijadikan panutan.
- Penutup
Masa dewasa
adalah masa kematangan fisik maupun psikologi yang biasanya dimulai dari umur
18 tahun.
Masa Dewasa Ini
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : masa dewasa dini, masa dewasa madya, dan masa
dewasa lanjut (usia lanjut).
Adapun cirri-ciri masa dewasa
antara lain :
Ø
Perubahan minat yakni :
-
minat pribadi
-
minat rekreasional
-
minat social
Ø
Perubahan Fisik
Ø
Perbahan pola piker.
Pada masa dewasa terjadi gejolak –
gejolak, antara lain :
1) Masa yang ditakuti (a dreaded period).
2) Masa transisi (a time of transition).
3) Masa penyesuaian kembali (a time of adjustment).
4) Masa keseimbangan dan ketidakseimbang-an (a time
of equilibrium and disequilibrium
5) Usia berbahaya (a dangerous age).
6) Usia kaku/canggung (a awkward age).
7) Masa berprestasi (a time of achievement).
Akhir masa Dewasa adalah masa
lanjut usia. Secara alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mngalami
proses penuaan. Proses ini tidak dapat dihindari, apapun usaha yang dilakukan.
Di Indonesia usia lanjut adalah mereka yang berumur 60 tahun atau lebih dan
merupakan kelompok penduduk yang menjadi fokus perhatian para ilmuwan,
masyarakat, dan pemerintah belasan tahun terakhir ini. Jumlah usia lanjut terus
meningkat baik di Indonesia
maupun di dunia dan membawa serta berbagai permasalahan yang harus diantisipasi
dan dicarikan jalan keluarnya.
[1] Siti
Partini, Suardiman. Psikologi
Perkembangan. (Yogyakarta : T. P, 1980). Hlm 87
[2] Kartini
Kartono. Psikologi Anak. (Bandung :
Alumni, 1982). Hlm 124-126
[3] Andi
Mappiare. Psikologi Orang Dewasa. (
Surabaya : Usaha Nasional, 1984 ). Hlm 22
[4] Siti
Partini Suardiman. Op. Cit. hlm. 110
[5]
Elizabeth B. Hurlock.. Psikologi
Perkembangan. (Jakarta : Erlangga, 1980). hlm 246
[6] Agus
Salim Daulay. Diktat Psikologi
Perkembangan. (Padangsidimpuan: STAIN Padangsidimpaun, 2010). hlm 97
[7] Agus
Salim Daulay. Op. Cit. hlm 102
[8]
Elizabeth B. Hurlock. Op. Cit. Hlm
335
[9] Siti Rahayu
Hardinoto. Psikologi Perkembangan. (
Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1996). Hlm 97